MALANG : Dua wisatawan asal Gresik jatuh dari tebing dan terseret ombak di Pantai Kondang Merak Malang, Jawa Timur, Minggu 30 Mei 2021. Mereka jatuh dari tebing setinggi 15 meter tak jauh dari bibir pantai saat sedang merekam selfie. Identitas keduanya masing-masing bernama Nur Hakim warga Gresik dan Moch Ali Masjid (32) warga Jalan Kyai Sahlan 33 /16 RT 15 RW 4, Desa Manyar Sidorukun, Kecamatan Manyar. Korban Nur Hakim tewas, sedangkan Ali mengalami patah tulang kaki dan bahu.
"Benar, ada dua wisatawan yang terseret ombak saat keduanya mengambil video di batu karang. Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB," ujar Kanit Gakkum Polair Polres Malang Iptu Yoni Pribadi, Senin 31 Mei 2021.
Dia menjelaskan, awalnya kedua wisatawan datang ke Pantai Banyu Meneng pada Sabtu 29 Mei 2021 pukul 21.00 WIB. Mereka bersama rekan lainnya kemudian menginap dengan tenda di area Pantai Banyu Meneng. Pada Minggu pagi, mereka menelusuri pantai hingga masuk wilayah Jembatan Panjang Tanjung Sirab (JBTS) bersama satu orang saudara dan temannya.
BACA JUGA : Mahasiswa Hilang di Pantai Batu Bengkung Ditemukan Tewas
"Semuanya kemudian naik ke Gunung Tanjung Sirap. Lalu dua korban ini turun ke tebing di bibir pantai untuk membuat video, tiba-tiba mereka terempas ombak dan jatuh dari tebing dengan ketinggian 15 meter," katanya.
Korban Moch Ali Mas'ud berhasil menyelamatkan diri meski mengalami luka cukup parah. Sementara rekannya Nur Hakim ditemukan nelayan pada Minggu sore dengan kondisi tewas.
"Korban Nur Hakim dievakuasi tim gabungan lalu dibawa ke Puskesmas Bantur. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sementara korban yang mengalami luka patah tulang dievakuasi dan kini menjalani perawatan intensif di RSSA," ucapnya.
Kejadian dua wisatawan hilang ditelan ombak ini merupakan kali kedua di kawasan Pantai Malang Selatan. Sebelumnya pada 26 Mei 2021 lalu, enam wisatawan di Pantai Batu Bengkung juga hilang ditelan ombak saat berselfie.
Dari enam wisatawan, baru empat wisatawan yang ditemukan. Tiga ditemukan tewas dan satu kritis. Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.
(ADI)
