418 Calhaj Kota Malang Batal Berangkat ke Tanah Suci

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

MALANG : Sebanyak 418 jemaah calon haji (calhaj) tahun 2023 dari Kota Malang batal berangkat ke tanah suci. Pasalnya, mereka belum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang mencapai Rp55 juta.

Kasi penyelenggaran haji dan umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Mukhlis menuturkan, jemaah calon haji belum membayar biaya pelunasan perjalanan ibadah haji karena berbagai alasan. Jumlah itu terdiri atas jemaah dengan lunas tunda, urut porsi, dan lansia sebanyak 263 calhaj dan sebanyak 155 merupakan calhaj cadangan.

"Jadi 418 orang itu data terakhir sudah closing, yang belum melunasi biaya haji hingga batas akhir pelunasan," ucap Mukhlis, Senin 22 Mei 2023.

Sementara jumlah calhaj yang dipastikan berangkat haji tahun ini sebanyak 909 orang. Mereka dipastikan berangkat setelah melunasi biaya perjalanan haji sesuai dengan ketentuan. "Ada 909 jamaah calon haji dengan 20 tim pendamping dari Kota Malang. Jumlah itu lebih banyak dibanding tahun lalu 690 jamaah haji," kata dia.

baca juga : Tawuran, 2 Remaja Surabaya Tewas Terjun ke Sungai Kalimas

Bagi para calon jamaah haji yang belum melunasi biaya haji bisa berangkat tahun depan, asalkan segera membayarkan biayanya. Namun persoalan kegagalan pemberangkatan ibadah haji bukan karena adanya tidak mempunyai biaya untuk melunasi, tetapi memang karena sejumlah alasan terkait.

"Kalau ya tidak melunasi ya menunda keberangkatan. Kalau tahun depan (melunasi) dia sakit sudah sembuh, yang hamil melahirkan bisa, yang punya anak sudah besar, melunasi tahun depan berarti dia bisa berangkat tahun depan," jelasnya.

Dari jumlah calon jamaah haji dari Kota Malang yang sudah melunasi pembiayaan dipastikan ada 72 orang yang akhirnya mengundurkan diri untuk berangkat haji di tahun 2023 ini. "Ada 72 orang sudah mengisi materai 10 ribu alasan bermacam-macam, mulai nggak ada pendamping, nggak ada mahram, nggak ada anggaran, karena hamil tua, sedang melahirkan, sedang pendidikan di Amerika," pungkas Mukhlis.


(ADI)

Berita Terkait