PSSI Seleksi Pemain Timnas U-16

Sejumlah pemain muda di Sidoarjo mengikuti seleksi terbuka untuk Timnas U-16 (Foto / Metro TV) Sejumlah pemain muda di Sidoarjo mengikuti seleksi terbuka untuk Timnas U-16 (Foto / Metro TV)

SIDOARJO : PSSI mengadakan seleksi terbuka untuk timnas U-16. Kali ini, giliran Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo yang menggelar seleksi pemain. Tiga kota itu tergabung dalam Zona 4 Jawa Timur. Proses seleksi pemain Zona 4 dilakukan di lapangan Jenggolo, Sidoarjo, Senin 24 Mei 2021.  

"Total ada 215 pemain yang ikut seleksi. Pemain itu berasal dari klub-klub yang dibina Askab atau Askot setempat," kata Ketua Panitia Seleksi Timnas U-16 Zona 4 Jatim, Achmad Soiril.

Setiap klub diberi jatah untuk mengirim lima pemain terbaiknya. Karena itu, meski tidak berdomisili di Gresik, Surabaya, atau Sidoarjo, pemain  tetap bisa ikut seleksi karena direkomendasikan oleh klubnya. Dari jumlah tersebut, hanya ada 18 pemain yang diambil.

"Pemain yang lolos dari Zona 4 Jatim akan bersaing dengan pemain yang lolos dari zona lainnya. Total ada 9 zona seleksi di Jatim. Soal siapa saja yang lolos, kami serahkan semua ke tim pelatih," tambahnya.     

Dalam proses seleksi itu, ada dua pelatih yang memberi penilaian. Mereka adalah Uston Nawawi, M.Zein Al Haddad, Dedy Sutanto, Hanafing serta Kodari Amir. Mereka yang memtuskan siapa saja pemain yang berhak lolos. Uston mengaku sudah mendapat pesan khusus dari pihak federasi.

"Dari rekom PSSI, pemain yang lolos setidaknya punya tinggi badan, fisik, skill, dan mental yang bagus. Tinggi badan jadi salah satu syarat yang cukup penting. Setidaknya pemain yang lolos punya tinggi badan 170 centimeter lah," jelas pria yang juga asisten pelatih Persebaya tersebut.

Untungnya, Uston melihat beberapa pemain yang ikut seleksi masuk dalam kriteria itu. Karena itu, dia memastikan proses seleksi tidak akan berjalan dengan mudah. Hanya, meski pemain cukup oke, Uston menganggap masih banyak peningakatan.

"Untuk bisa mencapai standar timnas memang masih banyak kekurangan. Tapi saya yakin itu bisa dibenahi. Untuk keputusan akhir apakah pemain itu masuk timnas atau tidak kan ada di coach Bima (Sakti)," jelasnya.


(ADI)