Depresi Ditinggal Istri, Pria di Malang Tewas Gantung Diri

Ilustrasi / Medcom.id Ilustrasi / Medcom.id

MALANG : Pria berinisial IA (32) warga Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen tewas gantung diri di rumahnya. IA diduga depresi lantaran ditinggal istri. Ini aksi ketujuh setelah enam kali percobaan bunuh dirinya gagal.

"Pernah nyayat nadinya terus tertolong, masuk ke Sungai Brantas tertolong, masuk ke sumur tertolong. Terus gantung diri juga sudah tiga kali, keempat ini baru tidak tertolong," kata Kapolsek Kepanjen AKP Sri Widyaningsih.

Sri mengatakan, pihaknya menerima informasi adanya orang bunuh diri sekitar pukul 10.30 WIB pada Senin siang, saat tengah berpatroli. Kemudian dia dan anggotanya mengecek lokasi di Desa Kemiri, dan menemukan korban tergantung.

"Saya sedang patroli, saya dan anggota langsung patroli. Terus saya lihat, saya langsung menghubungi pihak iden (tim identifikasi) bersama-sama kejadian bunuh diri tersebut," katanya.

Baca juga : Kasasi Mantan Dirut RS Mata Undaan Ditolak Hakim

Pihaknya menduga kuat IA mengalami depresi, akibat ditinggal istri dan anaknya merantau ke Singapura menjadi seorang tenaga kerja wanita (TKW), sekitar satu tahun lalu.

"Perlu diketahui orang tersebut ODGJ karena depresi ditinggal istrinya pergi, dia hidup di sini bersama ibunya saja," ucapnya.
 
Dugaan bahwa IA mengidap depresi kuat juga disampaikan bidan desa yang beberapa kali memeriksa dan memberikan resep obat kepada IA. Bahkan sebelum bunuh diri, IA sempat tujuh kali berupaya mengakhiri hidupnya sendiri. Polisi juga menemukan lima sampai enam tali tampar yang diduga kuat sebelumnya digunakan melakukan upaya percobaan bunuh diri.

"Tadi banyak ditemukan modal tali-tali ada sekitar lima sampai enam kalau nggak salah, tali-tali yang sangat berbeda dia sudah merangkai, sampai putus talinya," katanya.

 


(ADI)

Berita Terkait