TULUNGAGUNG : Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Trowulan, Mojokerto,Jawa Timur bersama petugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung mendatangi lokasi temuan arca yang berada di halaman SMPN 1 Tulungagung. Dari hasil identifikasi sementara, arca dari batu andesit ini diduga arca dewa di era hindu budha klasik yang difungsikan untuk media ritual keagamaan atau persembahyangan keluarga.
Di lokasi tersebut, tim melakukan pengukuran dan identifikasi terhadap arca yang terbuat dari batu andesit dengan tinggi 44 centimeter, lebar 29 centimeter dan tebal 14 centimeter. Diduga arca ini merupakan sosok perwujudan dewa di era hindu budha klasik di Jawa Timur dan bukan merupakan arca di sebuah komplek candi.
"Di masa itu, arca dewa ini sebagai sarana ritual keagamaan atau persembahyangan kepada dewa-dewi atau tuhan dalam skala kecil dan biasanya diletakkan di ruma-rumah warga," ungkap Arkeolog BPCB Trowulan, Mohammad Ichwan.
Dia mengatakan pihak BPCB sendiri juga memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat untuk dipindah ke lokasi yang lebih aman atau ke museum daerah. Bahkan arca dewa tersebut diperbolehkan tetap berada di halaman SMPN 1 Tulungagung.
"Sebagai bahan pembelajaran sejarah dengan catatan pihak sekolah bersedia menjaga dan merawat,"pungkasnya.
(ADI)