MALANG : Jiwa welas asih dan kepedulian terhadap sesama menjadi pegangan hidup seorang perwira menengah di Polresta Malang Kota. Bersama 5 orang personel lainnya, Ia sudah turut memakamkan 75 jenazah pasien covid 19. Perpisah dengan keluarga tercinta selama beberapa bulan dan kerap tidur di sela-sela makam, menjadi kegiatan sehari-hari Kasat Intelkam Polresta Malang Kota, Kompol Sutiono.
Di ruang kerjanya yang terletak di sayap utara lantai 2 mako Polresta Malang Kota inilah Kompol Sutiono yang sehari hari menjabat sebagai Kasat Intelkam ini bekerja bersama sejumlah stafnya. Pemaparan rencana kerja dan target operasi harian menjadi agenda rutin pria kelahiran Lamongan ini, sebelum berkeliling Kota Malang melakukan pemantauan keamanan tertutup.
Secara kelembagaan, aktifitas tersebut adalah hal yang wajar dilakukan seorang Kasatintelkam. Namun, aktifitas di luar ruang sejak pandemi korona melanda Indonesia, khususnya Kota Malang lah yang menjadikannya sebagai orang istimewa.
Bersama 5 orang anggota Polresta Malang kota lainnya, Kompol Sutiono mengajukan dirinya sebagai relawan pemulasaraan jenasah covid-19. Dalam sehari, Kompol Sutiono terkadang memakamkan 2 hingga 8 jenazah. Hingga kini, total jenasah covid 19 yang sudah ia makamkan berjumlah 75 orang.
Demi menjalankan tugas kemanusiaan yang diembannya, seringkali ia dan tim-nya harus tidur di sela-sela makam dengan masih mengenakan pakaian perlindungan diri (APD). Dia rela tak pulang ke rumah dan berkumpul keluarga sejak Maret. Hal itu dilakukan untuk meminimalisiri resiko penyebaran covid-19.
"Untuk mengobati rasa kangen, saya hanya melakukan video call," ungkap Kompol Sutiono.
Awal keterlibatan Sutiono dan sejumlah anggotanya berawal dari munculnya korban meninggal dunia akibat covid-19 di Kota Malang, Maret 2020 lalu. Dalam sebuah apel, Kapolresta Malang Kota menawarkan kepada anak buahnya, menjadi sukarelawan tenaga pemulasaraan jenasah covid-19.
Selain membantu tenaga kesehatan terutama dokter dalam mensosialisasikan hasil swab positif terhadap keluarga jenasah. Keberadaan Sutiono juga menjadi salah satu cara pengamanan tertutup tahapan pemakaman sesuai protokol kesehatan.
Aksi protes dan percobaan pengambilan paksa jenasah positif covid 19, sempat beberapa kali terjadi. Berkat aksi persuasif yang dilakukan Sutiono dan tim pemulasaraan.
"Syukur, insiden tersebut selalu dapat diredam. Sehingga pemakaman sesuai protokol kesehatan atas persetujuan pihak keluarga bisa tetap dilakukan," ungkap Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata.
Atas dedikasi dan ketulusan hati menjalankan tugas kemanusiaan inilah, Sutiono mendapatkan apresiasi dan penghargaan langsung dari Kapolri, Jendral Idham Aziz dan serta Kapolda Jatim, Irjen pol Muhammad Fadli Imran.
(ADI)