Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Ubaya Mengaku Tak Berniat Menghabisi Korban

Rochmad Bagus Apriyatna, tersangka pembunuhan mahasiswi Ubaya (Foto / Istimewa) Rochmad Bagus Apriyatna, tersangka pembunuhan mahasiswi Ubaya (Foto / Istimewa)

SURABAYA : Rochmad Bagus Apriyatna (41) tersangka pembunuhan terhadap Angelina Nathania mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya mengungkapkan jika dirinya tak memiliki niat menghabisi. Perlu diketahui, Angelina Nathania dibunuh dengan cara dicekik dengan tali kolor Rochmad Bagus. Sebelum dibunuh, kedua tangan Angelina Nathania sempat ditali dengan kuncian sabuk pengaman dan tali sepatu.

Rochmad mengatakan jika dirinya saat itu emosi lantaran korban menghina dengan kalimat kasar. “Saya menyesal, karena memang itu emosi sesaat, jadi ada kata-kata yang kurang berkenan di hati saya, itu memicu saya untuk punya pikiran khilaf,” ujar Rochmad, Jumat 9 Juni 2023.

Rochmad menampik jika dirinya diisukan punya hubungan asmara dengan korban. Ia mengaku hanya dekat sebagai teman. Ia mengenal korban sejak tahun 2017. “Teman saja pak. Memang dekat. Saya butuh uang untuk operasional,” imbuh Rochmad.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tersangka menjemput korban pada Rabu 3 Juni 2023 pukul 09.00 WIB di kampus Ubaya. Pelaku dan korban lantas memarkir mobil ke apartemen Metropolis di Jalan Tenggilis. Sekitar pukul 10.20 WIB, korban bersama pelaku pergi ke Ingsun Coffee di jalan Medokan Asri dengan menggunakan taksi online.

baca juga : Mahasiswi Ubaya Dihabisi dengan Tali Celana Kolor Pelaku

Usai dari Ingsun Coffee, korban dan pelaku menuju jalan Merr di restoran Recheese. Mereka sempat berkeliling untuk membeli bakso di Jalan Rungkut sebelum kembali ke Ingsun Coffee. “Pukul 18.30 WIB, pelaku menyewa mobil Daihatsu Xenia di Wonorejo. Mereka berdua lantas ke sebuah rumah di Tambak Sumur untuk menemui seseorang dengan tujuan menggadaikan mobil Xpander korban,” ujar Pasma.

Pukul 19.30 WIB, tersangka kembali ke sebuah coffee shop di sekitar Ubaya. Tak berselang lama, pelaku dan korban kembali ke Tambak Sumur untuk menjemput MN perantara untuk menggadaikan mobil Xpander milik korban. Ditengah perjalanan, pelaku menghubungi temannya bernama Kris untuk membantu menjadi sopir ke rumah di Jalan Tambak Sumur.

Setelah menjemput MN, pelaku menuju apartemen Metropolis untuk melihat kondisi mobil. Setelah itu, Angelina Nathania, Rochmad Bagus, Kris, dan MN menuju sebuah angkringan di Panjang Jiwo untuk membicarakan terkait penggadaian mobil Xpander milik korban. Pukul 22.30 WIB, Rochmad Bagus Apriyatna sepakat dengan MN. Mereka Pun mengambil mobil Xpander yang terparkir di apartemen Metropolis. Sedangkan, Kris memutuskan kembali pulang.

“Pada Kamis 4 Juni 2023 Pukul 00.30 WIB pelaku dan korban sempat berputar-putar di Surabaya dengan mobil sewaan. Korban dan pelaku lantas istirahat di depan rumah mertua pelaku,” tegas Pasma.

baca juga : Korban Tewas Carok Berdarah di Bangkalan Bertambah Jadi 2 Orang, Oknum Anggota DPRD Terlibat

Korban dan pelaku lantas terbangun pada pukul 08.00 WIB. Mereka lantas membeli makan dan menuju kebun Bibit Wonorejo. Pukul 12.30 WIB korban dan pelaku cekcok disana. Tersangka Rochmad Bagus Apriyatna lantas melumpuhkan Angelina Nathania dengan ikatan di tangan kiri dengan kuncian sabuk pengaman. Sementara, tangan kanan korban di tali dengan tali sepatu yang ada di kursi tengah.

“Karena terus memberontak dan teriak, tersangka lantas menarik tali celana kolor dan langsung mencekik dengan tali tersebut hingga korban tewas. Jadi korban dibunuh pada Kamis (4/6) siang,” tandasnya.

Namun, Pasma masih menyelidiki adanya kemungkinan pembunuhan berencana karena Rochmad memang mengincar mobil Xpander milik korban untuk membuat usaha di Pacitan. “Karena si pelaku ini ada niatan ingin membuka usaha di Pacitan dan memerlukan uang segera. Harapannya mobil ini bisa segera digadaikan dan mendapatkan uang,” pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait