3 Tahun Uang Pensiun Tak Cair, Mantri Desa Hidup Mengelandang

Ida Hadji dalam rumahnya yang penuh barang rongsokan/metrotv Ida Hadji dalam rumahnya yang penuh barang rongsokan/metrotv

GRESIK: Miris! Lantaran gaji pensiun tidak cair selama tiga tahun, mantan mantri kesehatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, harus menjalani hidup menjadi gelandangan.

Kakek 71 tahun, bernama Ida Hadji ini hidup sebatangkara di Desa Pandanan, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik. Kondisinya sangat memprihatinkan dan terus menunggu hak pensiunannya cair untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.

Setiap hari, Hadji rutin mendatangi kantor balai desa untuk menemui Kepala Desa Pandanan Suryadi. Di depan kepala desa, ia mengaku petugas pengelola dana pensiunan ASN (Taspen) sudah tiga tahun ini tidak lagi mencairkan pensiunannya.

BACA: Juragan Ayam Ponorogo Bangun Jalan Desa Rp 420 Juta

Ida Hadji adalah mantan mantri Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yang pensiun sejak 2007 atau 15 tahun lalu.  Gaji pensiunan selama tiga tahun terkhiar belum cair, jika dihitung hampir Rp 100 juta.

Kepala Desa Suryadi mengatakan, awalnya dana pensiun tidak cair karena tidak memperbarui data. Namun, dirinya sudah membuatkan KTP baru untuk Ida Hadji sebagai persyaratan bisa mencairkan dana pensiun.

"Sudah saya buatkan KTP baru, tapi sampai saat ini dana pensiunan Pak Hadji ini belum kunjung cair, " ujarnya.

Menurut Suryadi, sejak anaknya tiada dan sang istri menikah dengan pria lain di Malang, Hadji hidup seorang diri mengalami depresi. Akibatnya, menjadi gelandangan dan berperilaku aneh.

Kondisi rumahnya  sangat kumuh dan memprihatinkan. Seluruh ruangan dan dua kamar dipenuhi sampah plastik, botol, pakaian bekas kotor dan juga puntung rokok.

Hadji hanya berharap, haknya untuk mendapatkan gaji pensiunan bisa kembali dicairkan agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.

"Tiap hari saya tanya, kapan uang pensiun saya cair, " ujar Hadji yang terlihat linglung ini.

Selama ini kehidupan Hajdi hanya berharap belas kasihan  dari tetangga dan juga kepala desa karena tidak ikut mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

 


(TOM)