Pemkot Probolinggo Mitigasi Bencana Banjir dengan Pembenahan Wilayah Sungai

Pj Wali kota Probolinggo Nurkholis melakukan koordinasi dengan sejumlah OPD terkait dengan mitigasi bencana banjir pada Sabtu (16/3/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Probolinggo). Pj Wali kota Probolinggo Nurkholis melakukan koordinasi dengan sejumlah OPD terkait dengan mitigasi bencana banjir pada Sabtu (16/3/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Kota Probolinggo).

Probolinggo: Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melakukan mitigasi bencana untuk waspadai banjir susulan dari plengsengan (tembok sempadan sungai) di Sungai Kedunggaleng dan Sungai Legundi rusak parah. Kerusakan ini menyebabkan Kota Probolinggo, Jawa Timur, diterjang banjir.

"Pasca Banjir yang melanda Kota Probolinggo beberapa hari lalu, kami melakukan mitigasi bencana di beberapa titik lokasi penyebab banjir," ucap Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis, dikutip dari Antara pada Senin, 18 Maret 2024.

Pemkot Probolinggo akan mencari solusi karena plengsengan Sungai Kedunggaleng roboh terbawa banjir. Mitigasi bencana harus segera dilakukan supaya dapat meminimalisasi banjir susulan.

"Sungai Kedunggaleng merupakan sungai besar yang masuk ranah Provinsi Jawa Timur karena sungai tersebut melintasi area Kota dan Kabupaten Probolinggo," tutur Nurkolis.

Nurkolis memaparkan bahwa Pemkot Probolinggo melalui Dinas PUPRPKP pernah membangun pencegah banjir di Sungai Kedunggaleng dan gabion di Sungai Legundi, tetapi saat ini rusak parah.

"Sungai tersebut merupakan aset Provinsi Jatim, namun jika airnya meluap warga Kota Probolinggo yang terkena dampaknya, sehingga kami turun tangan dalam menangani permasalahan tersebut," imbuh Nurkolis.

Nurkolis memaparkan bahwa saat ini proses perbaikan parapet yang pernah dibangun di Sungai Kedunggaleng taludnya longsor. Selain itu, kerusakan juga terjadi di Sungai Legundi sehingga Pemprov Jatim akan mengajukan bantuan perbaikan.

Nurkolis juga menambahkan bahwa kondisi Dam Klep (Bendung Sumber Kareng) sering tersumbat sampah besar, seperti pohon pisang atau kayu yang menumpuk. Saat ini pihaknya sedang mengajukan rekondisi menjadi bendung gerak besi.

"Selama ini sudah sering dilakukan pengerukan sampah di area itu dengan alat berat, namun untuk mempermudah saluran itu dibutuhkan pintu angkat biasa (besi)," ujar Nurkolis.

Nurkolis menuturkan bahwa berbagai kondisi yang terjadi akan disampaikan ke Pj Gubernur jatim agar dapat Kota Probolinggo dapat dimitigasi.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Kota Probolinggo Setyorini Sayaketi menerangkan bahwa Sungai Kedunggaleng harus dibangun parapet sepanjang 250 meter sebab area ini pernah banjir sampai ke permukiman warga setinggi 1,2 meter.

"Sedangkan untuk Sungai Legundi, talud longsor di sisi barat RSUD Ar Rozy di Kelurahan Sumber Wetan, sehingga dibutuhkan pembangunan parapet dan plengsengan sepanjang 530 meter karena banjir melanda rumah warga dan lahan pertanian," pungkas Setyorini.


(SUR)

Berita Terkait