Bocah Kecanduan Aroma Bensin di Sampang Bakal Dirujuk ke Poli Jiwa

Polisi bersama TNI dan tim medis dari Puskesmas Tanjung kembali mendatangi rumah bocah kecanduan aroma bensin berinisial AF (4) (Foto / Metro TV) Polisi bersama TNI dan tim medis dari Puskesmas Tanjung kembali mendatangi rumah bocah kecanduan aroma bensin berinisial AF (4) (Foto / Metro TV)

SAMPANG : Polisi bersama TNI dan tim medis dari Puskesmas Tanjung kembali mendatangi rumah bocah kecanduan aroma bensin berinisial AF (4), di rumahnya Dusun Gendis, Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Rencananya, AF bakal dirujuk ke poli jiwa untuk meninggalkan kebiasaan bocah tersebut.

Tak hanya datang menyambangi AF, mereka juga membawakan sejumlah mainan untuk diberikan pada bocah tersebut. Sedangkan tim kesehatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Tanjung, dr Yunita, langsung melakukan pemantauan dan mengecek kondisi AF.

Kapolsek Camplong, AKP Budi Nugroho meminta agar keluarga AF bisa bekerjsama untuk menjauhkan anak itu dari aroma bensin maupun aroma berbahaya lainnya. Sehingga lambat laun perhatian AF bisa dialihkan dan meninggalkan kebiasaan itu.

"Keluarga juga harus telaten. Jadi meskipun anak itu menangis, jangan diperbolehkan mencium bensin supaya diam. Bisa dengan mengajak main anak," terang Budi, Selasa 14 Juni 2022.

Budi menjelaskan, kebiasaan yang terjadi pada AF juga banyak terjadi di daerah lain. Sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini. Sebab menurutnya, kasus AF yang terjadi selama satu tahun itu bisa ditangani dengan cepat.

Baca juga : Bocah di Sampang Kecanduan Hirup Aroma Bensin, Ahli : Setara Narkoba

"Kebiasaan itu bisa dihilangkan. Tentu dengan bantuan keluarga dan juga tim medis atau profesional yang bisa secara intens membantu anak untuk mengalihkan perhatian agar tidak terus menerus kecanduan aroma bensin," jelasnya.

Sementara Kepala Puskesmas Tanjung, dr Yunita menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan dr Mira, salah satu psikiater dari Poli Jiwa RSUD Moh Zyn Sampang. Dia juga meminta agar keluarga segera merujuk AF ke rumah sakit agar bisa mendapatkan penanganan dengan tepat.

"Kecanduan aroma bensin itu bisa merupakan salah satu ciri jika ada masalah dengan psikis anak, sehingga harus segera dirujuk. Sebab jika dibiarkan terlalu lama, bisa berdampak pada kondisi kejiwaan anak," ungkap dr Yunita.

Dia menyampaikan, ke depan AF akan dipantau secara intens oleh dokter. Selain itu upaya pencegahan harus segera dilakukan, salah satunya dengan menjauhkan anak dengan botol bensin serta bisa mengalihkan perhatian anak dengan aktif mengajak anak bermain.

"Jadi AF ini butuh didampingi terus dan diajak main, supaya bisa mengalihkan perhatiannya dari kebiasaan mencium aroma bensin tersebut," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait