Pedasnya Harga Cabai di Jatim, Naik 2 Kali Lipat Jelang Ramadan

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Harga cabai rawit di Jawa Timur merangkak naik dua pekan menjelang Ramadan. Bahkan harganya tembus hingga Rp80 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp40 ribu per kg.

"Harga cabai naik 100 persen dari harga normal," kata Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) wilayah Jatim, Nanang Triatmoko, saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Maret 2023.

Berdasarkan data Sisbapokting Jatim, harga cabai rata-rata di Jatim mencapai Rp69.774 per kg. Harga tertinggi terjadi di kabupaten Sumenep tembus Rp82.500 per kg, lalu Rp80 ribu per kg di Kabupaten Ngawi, dan Rp78 ribu per kg di Kabupaten Magetan.

"Harga acuan cabai di tingkat produsen (petani) berkisar Rp25.000-Rp31.500 per kg. Sementara di tingkat konsumen Rp40.000-Rp57.000 per kg," jelasnya.

BACA: Pemkab Gresik Siapkan Rp7 Miliar untuk Antisipasi Banjir

Nanang menyebut cuaca ekstrem dan belum memasuki masa panen, menjadi penyebab harga cabai tidak stabil. Akibatnya, produksi cabai di petani turun drastis.

"Padahal biasanya dalam satu hektar bisa menghasilkan hingga 10 ton cabai, sekarang hanya 5 ton. Cabai yang bisa dipanen berkurang jauh di musim hujan ini," ungkapnya.

Menurut Nanang cuaca dalam sebulan terakhir ini sangat berdampak terhadap tanaman cabai. Di mana hujan yang terus mengguyur, lalu dijeda panas menyengat membuat cabai busuk.

Kondisi inilah yang membuat petani akhirnya menaikkan harga. Menurutnya, kenaikan harga cabai ini bakal diperparah dengan rantai pasok ke konsumsen yang cukup panjang.

"Ada lima rantai pasok sebelum cabai ada di dapur ibu-ibu. Dari petani, dibeli pengepul. Lalu dikirim oleh pengirim ke pasar pasar induk, sebelum didistribusikan ke pasar-pasar daerah. Belum lagi dibawa oleh tukang mlijo. Harganya sudah pasti akan naik tinggi," ujarnya.

 


(TOM)