Marak Gangster, Pemkot Surabaya Upayakan 3 Langkah Ini

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhamad Yusep Gunawan saat menemukan pisau yang dibawa seorang remaja (Foto / Metro TV) Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhamad Yusep Gunawan saat menemukan pisau yang dibawa seorang remaja (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dibuat geram dengan tingkah para pemuda dan remaja yang berkeliling membawa senjata tajam (sajam) layaknya gangster. Gejolak sosial itu berujung pada perbuatan kriminal seperti pembacokan satpam di Pakuwon City hingga penyerangan warkop di Jalan Keputih.

“Harga diri Kota Surabaya harus dikembalikan sehingga warga merasa ini (Surabaya) rumah kita. Karena apapun akan saya lakukan untuk warga Surabaya agar merasa aman dan nyaman di kotanya sendiri,” kata Eri, Rabu 7 Desember 2022.

Untuk itu, Pemkot Surabaya melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menanggulangi gangster tersebut. Berikut 3 langkah Pemkot Surabaya :

1. Perketat Perbatasan Kota

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, mayoritas anggota kelompok itu adalah para remaja. Menurutnya, kecepatan informasi melalui media sosial membuat para remaja ini terkontaminasi dengan cara unjuk diri di daerah lain.  

“Surabaya mengkontaminasi daerah lain, daerah lain mengkontaminasi Surabaya. Ini menjadi tugas kita kepala daerah lainnya, termasuk Surabaya Raya, bagaimana menjaga anak-anak muda ini,” ucapnya.

baca juga : Mabuk Arak! 2 Siswi SMP di Ngawi Tergeletak di Tepi Jalan

Berdasarkan penelusuran, kata dia, para pemuda dan remaja itu datang dari luar Surabaya untuk kumpul-kumpul dalam kelompok berbeda. Lalu muncul gesekan yang berujung pada persaingan antarkelompok tersebut.

“Awalnya kumpul-kumpul setelah itu membentuk kelompok, akhirnya ada persaingan. Lalu satu muncul, satunya ikut menarik dirinya untuk menunjukkan eksistensinya,” kata Eri.

2. Diklat Semi Militer

Pemkot Surabaya bakal menggelar Sekolah Wawasan Kebangsaan bagi puluhan remaja yang terjaring terlibat gangster. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya menggandeng TNI dan Polri dalam Sekolah Wawasan Kebangsaan tersebut. Dia menyebutkan kegiatan itu akan dikemas dalam bentuk pendidikan dan latihan (diklat) semi militer.

"Rencananya, pendidikan tersebut segera dimulai pada tahun depan," kata Eddy.

Menurut dia, pada tahun lalu, pemkot juga pernah menggelar kegiatan sekolah wawasan kebangsaan dengan menggandeng Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda. "Tahun lalu kami kerja sama dengan Lanudal Juanda. Kami juga pernah kerja sama dengan Marinir, juga dengan TNI Angkatan Darat," kata dia.

Menurut dia, para remaja itu akan dilatih mulai dari fisik, pelatihan baris-berbaris hingga pemberian materi tentang wawasan kebangsaan selama dua minggu hingga satu bulan.

3. Optimalkan 103 Lapangan Futsal

Pemkot Surabaya meminta agar fungsi 103 lapangan futsal di Kota Pahlawan kembali dioptimalkan. Hal ini demi mencegah pengaruh gangster dan kenakalan remaja.

"Kami berharap optimalisasi ruang-ruang publik seperti lapangan futsal sebagai sarana interaksi dan berekspresi masyarakat guna mencegah kekerasan pada remaja maupun gangster," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.


(ADI)

Berita Terkait