SURABAYA: Anggota Unit Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap motif dibalik kasus penculikan Nesa Alana Karaisa, bocah 7 tahun asal Karaggayam, Tambaksari.
Kedua tersangka penculikan yakni UA dan AH mengaku sakit hati dengan orang tua korban yang masih kerabat sendiri.
Tersangka UA mengaku sakit hati itu muncul karena sering difitnah dan dijelek-jelekan orang tua korban di lingkungan tetangga.
"Sakit hati itu sudah saya tahan lama. Bahkan saya tidak kuat hingga pindah rumah," kata UA.
Sakit hati itu memuncak ketika anak UA ditampar oleh orang tua korban. Bahkan mengaku sempat hendak melaporkan ke polisi, namun ditahan lantaran masih kerabat dengan keluarga korban.
"Meski sakit hati, saya sebelumnya tak ada niatan untuk menculik korban," terangnya.
Tidak hanya itu, diketahui juga jika terkoyaknya hubungan tersangka dan keluarga korban karena harta warisan.
"Keluarga korban ingin menguasai harta warisan itu," pungkasnya.
(TOM)