JAKARTA: Pemerintah Arab Saudi mengumumkan penghentian sementara (suspend) jemaah umrah dari 16 negara terkait munculnya covid-19 varian omicron. Meski demikian, Arab Saudi tetap memperbolehkan jemaah Indonesia untuk melakukan ibadah umrah. Indonesia dijadwalkan akan mulai kembali memberangkatkan perjalanan Umrah pada Desember 2021 setelah di suspend oleh pemerintah Arab Saudi sejak Februari 2021 lalu.
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Firman M Nur, mengatakan setelah pengumuman diperbolehkannya jemaah umrah asal Indonesia, Arab Saudi langsung melarang penerbangan dari 16 Negara Asal Afrika. Pengumuman itu, disampaikan otoritas Arab Saudi pada 25 November 2021.
"Arab Saudi sangat mempertimbangkan kondisi penyebaran covid 19 di suatu negara. Perlu diketahui bahwa pada saat dibuka 24 November, sehari setelah tanggal itu 25 November 2021, Arab Saudi juga mengumumkan penutupan atau suspend penerbangan langsung dari 16 negara di Afrika," ujar Firman
Menurut dia, Pemerintah Arab Saudi sangat mempertimbangkan kondisi covid-19 suatu negara sebelum menerima penerbangan dari berbagai negara sebelum menjalankan ibadah. "Jadi memang kondisi covid di suatu negara menjadi pertimbangan otoritas Arab Saudi. Di satu sisi mereka membuka untuk kita, disisi lain dia menutup beberapa negara yang terindikasi penyebaran virus omicron," kata Firman.
Baca Juga : Cara Mandi Wajib Agar Sah, Gus Baha : Jangan Buru-Buru Pakai Shampo
Meski demikian Firman berharap kepada masyarakat untuk bisa tetap melaksanakan protokol kesehatan walaupun kasus covid 19 saat ini sudah mulai landai. Namun varian baru Omicron juga penting diwaspadai. "Kita berharap bisa menjaga penyebaran covid 19 yang baik, sehingga Arab Saudi tidak berfikir lain untuk membolehkan kita menunaikan ibadah umrah di tanah suci," tandasnya.
Dia menambahkan, kepastian Indonesia tidak disuspend terkait Covid-19 varian Omicron, disampaikan langsung oleh juru bicara Kerajaan Arab Saudi, dalam konferensi pers. "Dalam konferensi pers terbaru, juru bicaranya menyampaikan bahwa tidak perlu berlebihan menyikapi kondisi ini, dan tidak ada kebijakan baru, seperti penutupan atau pengurangan atau segala macam," pungkasnya.
(ADI)