MALANG: Meski baru berusia empat tahun, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang mampu menarik perhatian dunia. Para mahasiswa yang menempuh pendidikan berbasis teaching factory ini siap dicetak menjadi enterpreneur muda di bidang pertanian dan peternakan.
Sistem teaching factory yang diterapkan di kampus ini menarik perhatian International Fund For Agricultural Development (IFAD) untuk mengunjungi kebun dan kandang milik Polbangtan Malang di lereng Gunung Arjuno.
Mereka terkesan dengan cara mahasiswa menyerap ilmu di dalam kelas dan mempraktikkannya langsung di kebun sayur, serta di kandang pengembangbiakan ternak.
"Tim kami memahami lebih jauh tentang agrikultural yang berperan penting dalam suplai makanan kita. Sangat menarik menyaksikan generasi muda berminat belajar lebih banyak tentang bidang ini," kata Utusan IFAD Liam Chicca.
Direktur Polbangtan Malang Setia Budhi Udrayana menyebutkan Polbangtan Malang dibentuk sebagai usaha pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk mencetak generasi milenial sebagai wirausaha muda di bidang peternakan.
"Dengan kedatangan tim IFAD di Polbangtan Malang sebagai sarana memonitor aktivitas yang diselenggarakan oleh IFAD dalam program Youth Entrepreneur and Employment Support Services atau program YESS, memberikan peluang kepada generasi muda untuk menjadi wirausaha," kata Setia Budhi.
Adapun yang memeroleh manfaat dari program YESS adalah mereka yang berminat di bidang pertanian dan peternakan pada rentang usia 19-39 tahun.
"Di dalamnya termasuk mahasiswa Polbangtan yang memeroleh dana bantuan untuk pengembangan kewirausahaan dalam bentuk hibah untuk membangun karakter wiraswasta," ucapnya.
Program YESS dari IFAD dan peran aktif pemerintah diharapkan mampu memberikan pilihan bagi masyarakat, khususnya generasi muda untuk terjun ke ladang dan kandang demi mengejar target swasembada pangan nasional.
(UWA)