Penjual Ketan Favorit Gus Sholah Berbagi Kenangan

Dewi, 53, penjual ketan di sekitar Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. (Medcom.id/Amal) Dewi, 53, penjual ketan di sekitar Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. (Medcom.id/Amal)
Jombang: Meninggalnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah menyisakan kenangan bagi Dewi, 53, penjual ketan di sekitar Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Dewi mengenang Gus Sholah semasa hidupnya kerap memesan ketan yang ia jual.

"Jadi Bu Nyai Farida (istri Gus Sholah), sering beli ke sini, Gus Sholah yang meminta. Biasanya Gus Sholah favoritnya yang biasa, ketan sama koyah. Harganya sama perbungkus Rp5 ribu," kata Mak Dewi, sapaan akrabnya, ditemui di warungnya, Senin, 3 Februari 2020.

Dewi menuturkan ketan yang dipesan itu kadang dibawa ke Jakarta dan untuk suguhan. Ia tidak tahu kenapa keluarga Gus Sholah suka ketan yang ia buat.

"Biasanya Gus Sholah nyuruh santrinya pesan ke sini, katanya mau dibawa ke Jakarta," ujarnya.

Tak hanya Gus Sholah dan keluarganya, kata Mak Dewi, santri Gus Sholah juga kerap memesan ketan di warungnya. Bahkan warung yang berada di seberang Pondok Tebuireng ini menjadi tujuan santri dan tamu pondok.

"Banyak santri di sini, kalau Jumat saya bisa jual sampai 32 kilo ketan. Apalagi saat jelang liburan, banyak tamu juga pesan," imbuhnya.

Mak Dewi mengaku berjualan ketan sejak tahun 2000. Tidak heran banyak Santri yang kenal dan suka dengan ketan yang ia buat.

"Kalau sama santri saya sudah kenal, karena memang sering beli," ujarnya.


(IDM)

Berita Terkait