LUMAJANG: Lebih dari 300 ekor ternak sapi di Lumajang, Jawa Timur dilaporkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Lima diantaranya mati karena terlambat mendapat penanganan setelah sebelumnya mengalami kelumpuhan akut.
Data sementara tercatat ada 337 ekor sapi milik warga di empat kecamatan ditemukan terpapar PMK. Yakni Kecamatan Pasirian, Kecamatan Kunir, Kecamatan Senduro dan Kecamatan Klakah.
Rata-rata sapi yang mati diawali dengan mulut mengeluarkan lendir. Selain itu disertai sejumlah luka pada bagian rongga mulut, lidah. Setelah itu tiba-tiba mengalami kelumpuhan akut dan akhirnya mati.
BACA: Ramuan Ajaib Peternak Sidoarjo Berhasil Sembuhkan Penyakit Mulut dan Kuku
Salah satu peternak, Ali Mursidi mengatakan awalnya sapi peliharaannya tidak nafsu makan pasca melahirkan dua anakan. Ia sempat berusaha mengobatinya dengan memberikan susu tambahan.
"Namun tujuh hari kemudian dua ekor anakan sapi mati, " keluhnya.
Di Desa Nguter, Kecamatan Pasirian sendiri terdapat dua ratus ekor sapi terserang penyakit mulut dan kaki. Empat ekor sapi dilaporkan mati mendadak.
Warga berharap, pemerintah setempat melakukan langkah cepat agar penularan virus ini tak semakin menyebar ke hewan ternak sapi lainnya.
(TOM)